Thursday 20 October 2016

Mengevaluasi implementasi perencanaan usaha

By Lanny Maelanny   Posted at  06:47   Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha No comments

Tujuan evaluasi kelayakan usaha merupakan suatu usaha untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek tersebut berjalan sesuai rencana
dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Terdapat beberapa kegunaan dari evaluasi kelayakan usaha, yaitu:
a. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya.
b. Memperkecil resiko kegagalan investasi dan bisa memperbesar peluang keberhasilan
investasi yang bersangkutan. (umar : 2003 )

Tahap-tahap Evaluasi Kelayakan Usaha:

1).  Analisa Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang
berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek
tersebut.Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas
pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.

2).  Penentuan Pasar
- Pasar merupakan kumpulan seluruh pembeli aktual dan potensial dari suatu produk.
Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk
mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:
- Pasar potensial adalah sejumlah konsumen atau pelanggan yang mempunyai minat
terhadap suatu penawaran pasar.
- Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, penghasilan
dan akses penawaran pasar tertentu
- Pasar sasaran adalah bagian dari pasar yang memenuhi syarat dan juga bersedia
untuk dimasuki perusahaan kita. (Chumaidiyah : 2004a)

3).  Peramalan Permintaan
Metode peramalan permintaan dibagi menjadi tiga kelompok utama, yaitu:
a). Metode Kuantitatif, Metode yang menggunakan data kuantitatif untuk peramalan,
yaitu metode rata-rata dan metode eksponensial smoothing.
b). Metode Kualitatif Metode ini tidak menggunakan data berupa angka, metode-metode
yang digunakan yaitumetode eksploratori dan metode normatif. Metode eksploratori
menggunakan asumsi titik asal pada saat ini dan masa lalu untuk proyeksi masa datang.

Metode normatif bermula darikondisi ideal dan melihat kemungkinan-kemungkinan
dengan kondisi saat ini.
c).  Peramalan Tanpa Data Statistik
- Peramalan analisis menurut sektor pemakai
- Memperhatikan faktor-faktor politik
- Evaluasi akhir ukuran pasar (Chumaidiyah : 2004b)

4).  Analisa Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan
kebutuhan usaha yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan
jenis teknologi, antara lain:
a). Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi standar mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar atau konsumen.
b). Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala
produks yang ekonomis.
Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk
penerapannya. Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam
kualitas maupun kuantitas akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh
pada biaya.
Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak
lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat
disetarakan dengan baik.
Dengan pertimbangan faktor diatas, sehingga bisa disimpulkan untuk kebutuhan teknis
pada Saboten Shokudo dipengaruhi oleh variasi produk yang ditawarkan, pelayanan
pelanggan,kenyamanan rumah makan, dan kemudahan akses. (Chumaidiyah : 2004a) 

5) Analisis Aspek finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari
suatuperusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial
tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya dimasa depan. Untuk menentukan
suatu investasi layak atau tidak dan untuk memilih alternatif investasi yang ditawarkan,
diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan untuk melakukan evaluasi
investasi. Dasar-dasar yang digunakan untuk melakukan evaluasi investasi diantaranya
adalah aliran kas (cash flow), yakni pendapatan pengeluaran yang terjadi sebagai akibat
pengadaan dan pengoperasian suatu proyek dalam kurun waktu beberapa tahun
mendatang Selain itu untuk menganalisa investasi yang ada, harus memperhatikan nilai
depresiasi. Depresiasi atau penyusutan merupakan proses pengalokasian harga
perolehan aktiva tetap menjadi biaya selama masa manfaat dengan cara yang rasional
dan sistematis. Aktiva tetap yang dipakai dalam suatu perusahaan dari waktu ke waktu,
kemampuan untuk menghasilkan barang atau jasa cenderung akan semakin menurun
baik secara fisik maupun fungsinya.
Proses evaluasi dan kontrol strategik akan melalui beberapa tahap/langkah sebagai
berikut:
a) Menentukan suatu standar untuk mengukurkinerja perusahaan dan membuat batas
toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi. Peter
Drucker  mengusulkan lima kriteria untuk penentuan standar pengukuran kinerja
tersebut, yaitu: 
 Posisi pasar . Penilaian yang nyata terhadap keberhasilan perusahaan adalah
mengukur posisi pangsa pasarnya dibandingkan dengan para pesaing. Apakah
pangsa pasar telah meningkat atau cenderung menurun ?
 Kinerja inovasi (Divisi Riset dan Pengembangan).Bagaimana urutan
pengeluaran riset dan pengembangan (sebagai persentase penjualan) dalam
indusri ?
 Produktivitas. Kinerja ini berhubungan dengan “nilai tambah” output. Penjualan
per karyawan merupakan salah satu ukuran produktivitas.
 Likuiditas dan aliran kas (cas flow). Kriteria aliran kas biasanya lebih
baikdaripada masalah keuntungan.
 Keuntungan/kemampuan laba. Kriteria ini akan mengukur
- Apakah marjin keuntungan meningkat atau menurun.
- Menghitung dan mengukur hasil kinerja yang telah dicapai.

- Membandingkan antara standar dengan hasil yang dicapai dan jika
melampaui batas toleransi, harus dianalisa penyebab-penyebabnya.
- Mengambil tindakan perbaikan jika diperlukan.

b) Dalam mengevaluasi kinerja terhadap Rencana bisnis, seseorang harus selalu
menanyakan “apakah  tujuan dan sasaran perusahaan? Dan bagaimana kinerja
perusahaan dalam mendukung pencapaian tujuan/sasaran tersebut?. Jawaban dari
pertanyaan ini akan menghasilkan suatu daftar dari tujuan (dirinci pada tujuan dari
pihak-pihak yang terkait dengan perusahaan), sasaran dan hasil kinerja perusahaan.
Kemudian pimpinan harus memberikan suatu nilai (0-10) yang menggambarkan
tingkatan mengenai pencapaiannya..



About the Author

Nulla sagittis convallis arcu. Sed sed nunc. Curabitur consequat. Quisque metus enim, venenatis fermentum, mollis in, porta et, nibh. Duis vulputate elit in elit. Mauris dictum libero id justo.
View all posts by: BT9

0 komentar:

Back to top ↑
Connect with Us

What they says

© 2013 Kewirausahaan. WP Mythemeshop Converted by Bloggertheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.